Kamis, 09 Januari 2020

STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN GLOBAL PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK [GOOD] DENGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN GLOBAL

PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK [GOOD]

DENGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Disusun oleh :


Nama              :  Sinta Novitasari
NPM               :  17216061
Kelas               :  4EA29
Mata Kuliah   :  Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4 (Softskill)
Dosen              : Joko Utomo


 
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2019 / 2020



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul “Strategi Pemasaran Perusahaan Global PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD] dengan era revolusi industri 4.0 “. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4 (Softskill) . Makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa atau masyarakat yang ingin mengetahui mengenai kasus pemasaran global dengan era revolusi industri 4.0 khususnya pada PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD].
Dalam makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Akhir kata, saya sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb







Bekasi, 23 Desember 2019



Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Sejarah PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD]
Saat ini PT. Garudafood Putra Putri Jaya (GPPJ) merupakan gabungan dari PT Tudung Putra Jaya, PT Garudafood Jaya, dan PT Garuda Putra Putri Jaya. Kesemuanya merger pada November 2000. Cikal bakal berdirinya Garudafood adalah diawali dengan dibentuknya PT Tudung Putra Jaya (TPJ) pada tahun 1979 di Pati Jawa Tengah oleh almarhum Darmo Putro yang memulai usahanya sebagai  produsen tepung tapioka. TPJ secara khusus memproduksi kacang kulit sampai akhirnya pada tahun 1987 mulai menggunakan merek Kacang Garuda sebagai  produk unggulannya. Sementara PT Garuda Putra Putri Jaya sendiri baru dibentuk  pada tahun 1995 berkonsentrasi memproduksi kacang oven dan 2 kacang salut seperti : kacang atom, kacang madu, dan kacang telur. Sedangkan PT Garudafood Jaya merupakan salah satu unit usaha Garudafood yang memproduksi makanan  biskuit.
Dengan digabungnya beberapa unit usaha ke dalam PT GPPJ,  pengembangan terus dilakukan. GPPJ telah memiliki beberapa pabrikan dengan teknologi mesin yang canggih dalam setiap proses pengolahan makanan. Beberapa pabrikan GPPJ di antaranya berada di kota Pati, Gresik, Bandung dan Bandar Lampung Untuk menjamin Kacang Garuda dapat dinikmati oleh Konsumen di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup,  jaringan distribusi Garudafood terus diperkokoh dengan mendirikan PT Sinar  Niaga Sejahtera pada tahun 1994. Sejalan dengan berkembangnya waktu,  perusahaan yang tadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini akhirnya dapat menjadi profit center tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya,  perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi  produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis  yang meliputi : kacang atom, kacang telur dan kacang madu. Ekspansi ke beragam  produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh produk kacang garing.
Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang  berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996 didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang. Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang para  petani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama dengan  para 3 petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem kemitraan usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya seluruh jerih payah, keseriusan dan profesionalitas seluruh karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan  bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya diperebutkan oleh berbagai merk.
Untuk memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997  perusahaan memasuki pasar biskuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan  penetrasi pasar, untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah hebatnya krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan memberanikan diri masuk ke bisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan memperlihatkan bahwa  bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar dari luar negeri, seperti negaranegara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah industri makanan ringan kini mulai bernaung di bawah payung Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak cepat  berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai inovasi terus dilakukan untuk terus membuat produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang sebesar-  besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup matinya sebuah  perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi, telah  berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin dan  peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan Jerman. Selain itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didisain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan terencana antara Divisi Pemasaran ,Divisi Riset dan Pengembangan serta Divisi Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional, dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.






BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Bauran Pemasaran Produk PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD]
Bauran pemasaran yang diterapkan yaitu :
1.      Produk  (Product)
a.       Perencanaan
Sebelum     membuat     suatu     produk     perlu     dilakukan     sebuah perencanaan produk. Hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  antara  lain  :
v  Bahan  baku
-        Bahan baku kacang
Proses produksi dimulai saat bahan baku yaitu kacang kulit dipanen lalu diangkut ke pabrik. Bahan baku dipasok hanya dari petani-petani diJawa, Bali dan Lombok, karena pembelian bahan baku dari daerah yang lebih jauh akan berisiko menurunnya kualitas kacang akibat semakin lamanya waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai pabrik. Setibanya di pabrik, kacang kulit dicuci untuk menghilangkan kotoran tanah dan akar. Cara lama, pencucian dilakukan dengan merendam kacang kulit di kolam. Kemudian kotoran-kotoran disaring secara manual.
Dewasa ini proses pencucian seluruhnya dilakukan oleh mesin. Tenaga manusia hanya terlibat pada pemeriksaaan akhir secara kasat mata dan pengoperasian mesin. Selanjutnya kacang kulit direbus dan digarami, lalu dinaikkan keatas ban berjalan menuju ruang pengeringan. Dalam kondisi setengah kering, kacang kulit digolongkan dan disortir secara manual. Kacang kulit berkualitas ekspor di pilah untuk konsistensi  ukuran dan bentuk. Kacang  kulit yang berwarna pudar, terlalu kecil, terlalu besar atau tidak bagus bentuknya akan dipisahkan. Kacang yang telah dipilah untuk ekspor akan menjalani proses pengovenan akhir oleh mesin yang panjang nya seukuran lapangan sepakbola. Di sinilah selama tiga hari kacang diproses hingga mencapai kadar kandungan air yang optimal untuk dapat dikonsumsi, yaitu 1 - 1,5 persen.
Untuk menjaga kesegaran dan rasa, kacang lalu disimpan di gudang yang berpendingin sehingga dapat bertahan sampai enam bulan. Lain lagidengan kacang kulit yang dipilah untuk pasar lokal. Kacang akan diproses dengan tambahan bumbu semisal bawang putih, daun jeruk, dan lainnya. Setelah itu kacang pun dikemas, diberi label dan disimpan untuk didistribusikan ke toko dan swalayan di seluruh Indonesia.

-        BMT ( Bahan Tambahan Makanan)
BMT yang digunakan sebagai penambah cita rasa dan mengawetkan makanan adalah EST-03 yang didatangkan dari supplier yang sudah langganan, yakni dari rembang dan solo.

v  Jenis Produk
PT. GarudaFood menjadi perusahaan makanan dan minuman indonesia terdepan, dengan lebih dari 180 varian produk makanan dan minuman dengan berbagai kategori, yaitu : Snack, biscuit, confectionery, basic food, functional drink, dairy, tea based, jelly,and Juice & Fruit Flavor.

b.      Pengembangan
PT. GarudaFood sejauh ini telah memimpin pasar dengan 6 brand unggulan di food yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, Leo & Super 02 serta  5 brand di beverage yaitu Okky Jelly Drink, Mountea, Koko Drink, Mirai & Mytea.
Kemudian PT. GarudaFood mulai melakukan inovasi di antaranya adalah dengan menghadirkan varian-varian baru dalam produk yang ditawarkan. Pada produk makanan ringan kacang misalnya, inovasi dilakukan dengan cara menghadirkan varian rasa baru seperti misalnya kacang panggang. Inovasi yang serupa juga bisa ditemui pada produk-produk makanan lain dengan menghadirkan rasa-rasa unik seperti misalnya cokelat yang ditaburi kelapa, dan sebagainya.

2.      Penetapan harga
Untuk harga penjualan produk ke Internasional PT. GarudaFood menetapkan harga diatas harga produk yang dijual di Indonesia. Hal ini dikarenakan potensi pasar diluar negeri untuk kacang olahan kemas sangat diminati masyarakat. Ini merupakan suatu peluang yang sangat besar bagi PT. GarudaFood. Contoh seperti pada produk garuda kacang kulit dijual di luar negeri seharga $26.25 atau setara dengan Rp 342.745 sedangkan di Indonesia dijual seharga Rp 17.000.

3.      Promosi
GarudaFood melakukan berbagai macam bentuk promosi supaya  produknya lebih dikenal lagi di pasaran. Media yang digunakan berupa media elektronik dan media cetak. Perusahaan ini juga melakukan acara sponsoring event, hal ini merupakan bentuk pengiklanan produk dalam bentuk lain.
Perusahaan asal Pati, Jawa Tengah ini pun gencar melakukan serangkaian aktifitas Below The Line (BTL) yang unik, seperti event jalan sehat bersama aktor kawakan Deddy Mizwar, pagelaran jajan sehat ala chef cantik Farah Queen, juga mengkomunikasikan new uses mengenai kacang garuda yang tidak hanya sekedar snack saja, melainkan sebagai ‘Teman Nonton Bola’. Dan tampaknya positioning tersebut memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap para penggemar sepak bola di Indonesia.
Brand kacang garuda pun menggunakan strategi advertising Above The Line (ATL) untuk mengkomunikasikan produknya, dengan menggandeng Farah Queen, kacang garuda aktif mengiklankan produknya diberbagai stasiun televisi. Dengan menggandeng endorser bintang-bintang terkenal pada kegiatan marketing yang dilaksanakan, kacang garuda tetap menjadi market leader dibandingkan pesaingnya.
PT. GarudaFood pun membuat website untuk memudahkan customer nya, yakni Garuda E-Commerce diperuntukkan untuk pembelian atau penjualan produk, dan pelayanan melalui sistem electronic seperti internet dan jaringan komputer lainnya.

4.      Saluran Distribusi
Produk-produk GarudaFood didistribusikan oleh PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan divisi distribusi dari holding company. Karena perannya, berbagai macam produk GarudaFood bisa diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelososk seluruh Indonesia dan juga luar negeri.


2.2  Strategi Perusahaan
PT. Garuda Food merupakan perusahaan besar yang memproduksi makanan dan minuman. Berikut ini beberapa strategi yang dilakukan oleh PT. Garuda Food :
a.      Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk pada suatu perusahaan sangat berpengaruh dengan kelancaran perusahaan tersebut dalam menjalankan aktifitas perusahaannya. Diversifikasi produk dalam perusahaan sangat penting dan harus dilakukan setiap  perusahaan karena dalam masa sekarang banyak perusahaan pesaing yang mempunyai produk lebih bagus dan berkualitas. Oleh sebab itu perusahaan harus memiliki strategi untuk membuat perusahaanya tetap bertahan. Penentuan strategi  perusahaan yang tepat dapat membantu perusahaan tersebut tetap bertahan dalam menghadapi persaingan pasar diluar. Maka untuk menentukan stategi perlu diketahui variabel - variabel internal maupun eksternal yang mempengaruhi  perusahaan baik berupa kekuatan, kelemahan maupun berbagai ancaman dan  peluang yang harus dihadapi oleh perusahaan.
Diversifikasi produk merupakan kegiatan menganekaragamkan produk yang awalnya hanya berupa satu produk utama dapat dibuat berbagai produk dan dilakukan agar konsumen mendapat inovasi selara dalam pemuasan kebutuhan. Diversifikasi sangat perlu, untuk memberikan lapangan usaha, kerja dan pendapat kepada masyarakat dan dunia usaha. Diversifikasi tetap berorientasi pasar yakni mempertimbangkan kebutuhan, selera, harapan, daya beli dan segmen pasarnya. Untuk industri pedesaan yang  perlu dipertimbangan adalah ketersediaan bahan baku lokal, tentu dengan diadakannya program kerjasama antara dunia usaha dan pemerintah.
Diversifikasi sebagai salah satu alternatif strategi korporasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis: konsentrik, konglomerate, dan horisontal . Ketiga jenis diversifikasi tersebut termasuk dalam kelompok alternatif strategi dalam membangun Grand Strategy, yang dimaksudkan untuk memberi arah dan landasan bagi upaya koordinasi dan pencapaian sasaran jangka panjang. Dari  pendekatan lain. diversifikasi dapat pula dibedakan ke dalam dua type: terkait (related diversification) dan tak terkait (unrelated diversification). Alasan Perusahaan Melakukan Diversifikasi Produk Sebagian besar perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi ketika menghasilkan sumber daya keuangan yang melebihi (in excess) dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan keunggulan daya saing (competitive advantage) bisnis utamanya. dua alasan diversifikasi, internal dan eksternal yang merupakan dorongan (inducement) bagi pertumbuhan.

b.      Ekspansi ke bidang agribisnis yaitu CPO (kelapa sawit)
PT GarudaFood berencana melakukan aksi korporasi berupa ekspansi ke  bidang agrobisnis. Rencananya, perusahaan akan melakukan terintegrasi dengan refinery produksi mencapai 45 ton per jam dengan nilai investasi tahap pertama Rp75 miliar.

c.       Akuisisi lahan kelapa sawit di Kalimantan
GarudaFood berencana mengakuisisi lahan kelapa sawit seluas 10 ribu ha di wilayah Kalimantan pada 2010. Investasi awal yang disiapkan sebesar Rp 300 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perseroan melakukan diversifikasi usaha dari sektor makanan dan minuman ke sektor agribisnis, khususnya CPO. Dana yang disiapkan perseroan untuk masuk ke bisnis CPO ini mencapai Rp 300 miliar. Sumber dana berasal dari kombinasi kas internal dan  pinjaman perbankan.

d.      Joint venture dengan perusahaan di China
Garuda Food berencana akan memperkuat penetrasi pasar produk kacangnya ke China. Perseroan tengah mengkaji melakukan joint venture dengan  perusahaan di China untuk produk kacang. Saat ini Garuda Food telah memiliki  pabrik patungan dengan pengusaha lokal di China untuk produk biskuit dan  permen kacang merek Ting Ting. Selain juga melakukan ekspor langsung untuk  produk unggulan mereka.
Langkah joint venture dengan memproduksi makanan dan minuman di China menjadi penting ketika kebijakan pemerintah China melakukan hambatan 'halus' bagi produk-produk makanan minuman impor. Artinya ruang gerak produk makanan minuman impor dibatasi pemasarannya.

e.       Program UKM lewat O’Corn
GarudaFood (GF) kian intensif merambah bisnis makanan dan minuman. Beberapa kemajuan dicapai ditandai peresmian logo baru, pembukaan pabrik  baru, peluncuran produk makanan ringan dan minuman, serta program  pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM).
Di usia ke-17 GF juga ditandai peluncuran program pemberdayaan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) khususnya di bisnis makanan ringan  berbahan baku jagung dengan merek O’Corn.
UKM O’Corn adalah para pengusaha kecil dan menengah yang dibina oleh team Cornindo (O’Corn). Dimana mereka memperoleh training memasak yang  benar, pengadaan bahan baku, seragam, perlengkapan memasak, konsultasi bisnis serta monitoring program secara berkala. Target pemberdayan UKM O’Corn adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan jalan berjualan popcorn (matang maupun mentah), serta memperkenalkan O’Corn popcorn instant sebagai habit baru makan snack di Indonesia.

2.3  Strategi Bisnis Internasional Perusahaan
PT. GARUDAFOOD telah menerapkan Internasional Strategy dan Multi-domestic Strategy / Localization dalam melaksanakan pemasaran ekspor produk-produknya. Untuk Internasional Strategy diterapkan oleh PT. GARUDAFOOD dengan mengekspor produknya yang telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia seperti di benua Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia.
Sedangkan untuk Multi-domestic Strategy yang diterapkan oleh PT. GARUDAFOOD adalah Joint Venture yang telah dilakukan dengan 3 negara besar yaitu China dengan nama perusahaan Xiamen GarudaFood Co.Ltd, Jepang dengan nama Suntory Beverage & Food Ltd, dan India dengan nama Garuda Polyflex Pvt Ltd.

2.4  Strategi Pemasaran Era Revolusi 4.0 dan Seberapa Efektif Strategi Tersebut
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terus melakukan improvement dan inovasi untuk semakin memperkuat sistem teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital sebagai salah satu cara menuju industri 4.0. Konsep industri 4.0 itu sendiri, mengusung adanya integrasi di semua lini dan didukung dengan teknologi informasi yang canggih sehingga mampu meningkatkan produktivitas organisasi.
PT. GarudaFood mempersiapkan teknologi informasi yang terintegrasi di semua lini proses bisnis yang berbasis digital yakni kontrol yang menggunakan mobile atau smartphone. Model bisnis process seperti ini untuk mempercepat proses bisnis serta mendukung produktivitas organisasi. PT. GarudaFood juga melakukan partnering yang biasa disebut dengan IT Managed Service dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan kualitas teknologi informasi terbaik di Garudafood.
Untuk mengantisipasi dinamika perubahan pasar, kemudian Garudafood melakukan transformasi digital melalui penerapan Digital Supply Chain. Penerapan sistem ini untuk mempercepat fungsi pelayanan kepada pelanggan, juga meningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan. Mengenai “Digital Supply Chain” yang terintegrasi dari end to end process sehingga tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan konsumen sebagai salah satu strategi Garudafood menuju industri 4.0.
Perencanaan, pengembangan dan penerapan teknologi informasi (IT Strategic) diinisiasi dengan  menerapkan standar prosedur kerja. Serta kontrol yang baik sesuai dengan kebutuhan bisnis GarudaFood. Penerapan sistem teknologi informasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, kontrol, efisiensi kerja serta pelaporan yang transparan dan akurat kepada manajemen. Melalui penerapan teknologi informasi ini, GarudaFood dapat memiliki landasan yang kuat dalam mengantisipasi dinamika perubahan pasar.
PT. Garudafood saat ini memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah lima merek unggulannya yaitu Gery, Garuda, Chocolatos, Leo dan Clevo. Produk-produk tersebut meliputi biskuit, kacang, pilus, keripik, confectionery, minuman susu dan serbuk coklat. Garudafood saat ini telah melakukan penjualan ekspor ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara ASEAN, China dan India.

























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD] adalah perusahaan yang sudah menerapkan revolusi 4.0 dan sudah mengekspor produknya yang telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia seperti di benua Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia. PT. GarudaFood telah menggunakan berbagai teknologi 4.0, seperti Digital Supply Chain. Penerapan sistem ini untuk mempercepat fungsi pelayanan kepada pelanggan, juga meningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan.
Otomatisasi dan digitisasi juga membuat pemantauan lebih mudah karena sistem di tiap sektor aktual dan terintegrasi. Sistem data riil ini berguna untuk controlling dan monitoring, serta sangat memudahkan untuk memantau atau untuk melihat apakah proses berjalan konsisten atau tidak. Hal ini efektif dan  efisiens bila dilihat dari penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit dalam proses produksi.























DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAJIAN TERHADAP MARKETING MIX DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

KAJIAN TERHADAP MARKETING MIX DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA Disusun oleh : Nama    ...