STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN GLOBAL
PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK [GOOD]
DENGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Disusun oleh :
Nama
: Sinta Novitasari
NPM
: 17216061
Kelas
: 4EA29
Mata
Kuliah : Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4
(Softskill)
Dosen
: Joko Utomo
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul “Strategi
Pemasaran Perusahaan Global PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
[GOOD] dengan era
revolusi industri 4.0 “. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4 (Softskill) .
Makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai pembelajaran
bagi pelajar, mahasiswa atau masyarakat yang ingin mengetahui mengenai kasus
pemasaran global dengan era revolusi industri 4.0 khususnya pada PT.
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD].
Dalam makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki.
Akhir kata, saya sebagai penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum
wr.wb
Bekasi, 23 Desember 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah PT. Garudafood Putra Putri
Jaya Tbk [GOOD]
Saat ini PT.
Garudafood Putra Putri Jaya (GPPJ) merupakan gabungan dari PT Tudung Putra
Jaya, PT Garudafood Jaya, dan PT Garuda Putra Putri Jaya. Kesemuanya merger
pada November 2000. Cikal bakal berdirinya Garudafood adalah diawali dengan
dibentuknya PT Tudung Putra Jaya (TPJ) pada tahun 1979 di Pati Jawa Tengah oleh
almarhum Darmo Putro yang memulai usahanya sebagai produsen tepung
tapioka. TPJ secara khusus memproduksi kacang kulit sampai akhirnya pada tahun
1987 mulai menggunakan merek Kacang Garuda sebagai produk unggulannya.
Sementara PT Garuda Putra Putri Jaya sendiri baru dibentuk pada tahun
1995 berkonsentrasi memproduksi kacang oven dan 2 kacang salut seperti : kacang
atom, kacang madu, dan kacang telur. Sedangkan PT Garudafood Jaya merupakan
salah satu unit usaha Garudafood yang memproduksi makanan biskuit.
Dengan
digabungnya beberapa unit usaha ke dalam PT GPPJ, pengembangan terus
dilakukan. GPPJ telah memiliki beberapa pabrikan dengan teknologi mesin yang
canggih dalam setiap proses pengolahan makanan. Beberapa pabrikan GPPJ di
antaranya berada di kota Pati, Gresik, Bandung dan Bandar Lampung Untuk
menjamin Kacang Garuda dapat dinikmati oleh Konsumen di seluruh pelosok negeri
dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan distribusi Garudafood
terus diperkokoh dengan mendirikan PT Sinar Niaga Sejahtera pada tahun
1994. Sejalan dengan berkembangnya waktu, perusahaan yang tadinya
berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini akhirnya dapat menjadi profit center
tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring
kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahaan
terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi produk dan
penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT
Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi : kacang atom, kacang telur dan
kacang madu. Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat
sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar
atas produk kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai
oleh produk kacang garing.
Untuk
menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang berkualitas tinggi
dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996 didirikan PT Bumi
Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang. Selain memiliki kebun
kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang para petani dengan
harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama dengan para 3
petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan
demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem kemitraan usaha yang
saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada
akhirnya seluruh jerih payah, keseriusan dan profesionalitas seluruh karyawan
Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat mengagumkan. Dari hasil
surveinya yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in
Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa
Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di
Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai
20%, sedangkan 15% lainnya diperebutkan oleh berbagai merk.
Untuk
memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997 perusahaan
memasuki pasar biskuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis
ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan penetrasi pasar,
untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah pasar wafer stick di
Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya,
di tengah hebatnya krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan memberanikan diri masuk
ke bisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relatif baru,
pertumbuhan laba atas penjualan memperlihatkan bahwa bisnis ini
berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi
selalu bergerak naik. Permintaan pasar dari luar negeri, seperti negaranegara
Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah
industri makanan ringan kini mulai bernaung di bawah payung Garudafood. Sesuai
visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak cepat berpuas diri
dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai inovasi terus dilakukan
untuk terus membuat produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang sebesar- besarnya bagi
para konsumen yang merupakan penentu hidup matinya sebuah perusahaan.
Kini di atas
areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi, telah
berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin dan
peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying machine
dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan Jerman.
Selain itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didisain secara
khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang dikembangkan.
Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan terencana antara Divisi
Pemasaran ,Divisi Riset dan Pengembangan serta Divisi Produksi. Yang pada
akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam produk makanan dan minuman yang
inovatif dan berstandar internasional, dengan tetap mengacu kepada selera dan
kepuasan pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bauran Pemasaran Produk PT.
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD]
Bauran
pemasaran yang diterapkan yaitu :
1. Produk (Product)
a.
Perencanaan
Sebelum
membuat suatu produk
perlu dilakukan sebuah perencanaan produk. Hal-hal yang
perlu diperhatikan antara
lain :
v
Bahan baku
-
Bahan baku kacang
Proses
produksi dimulai saat bahan baku yaitu kacang kulit dipanen lalu diangkut ke
pabrik. Bahan baku dipasok hanya dari petani-petani diJawa, Bali dan Lombok,
karena pembelian bahan baku dari daerah yang lebih jauh akan berisiko menurunnya kualitas kacang akibat semakin
lamanya waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai pabrik. Setibanya di
pabrik, kacang kulit dicuci untuk menghilangkan kotoran tanah dan akar. Cara
lama, pencucian dilakukan dengan merendam kacang kulit di kolam. Kemudian
kotoran-kotoran disaring secara manual.
Dewasa
ini proses pencucian seluruhnya dilakukan oleh mesin. Tenaga manusia
hanya terlibat pada pemeriksaaan akhir secara kasat mata dan pengoperasian
mesin. Selanjutnya kacang kulit direbus dan digarami, lalu dinaikkan keatas ban
berjalan menuju ruang pengeringan. Dalam kondisi setengah kering,
kacang kulit digolongkan dan disortir secara manual. Kacang kulit berkualitas ekspor di
pilah untuk konsistensi ukuran dan bentuk. Kacang kulit yang berwarna pudar, terlalu kecil,
terlalu besar atau tidak bagus bentuknya akan dipisahkan. Kacang yang
telah dipilah untuk ekspor akan menjalani
proses pengovenan akhir oleh mesin yang panjang nya seukuran lapangan
sepakbola. Di sinilah selama tiga hari kacang diproses hingga mencapai kadar
kandungan air yang optimal untuk dapat dikonsumsi, yaitu 1 - 1,5 persen.
Untuk
menjaga kesegaran dan rasa, kacang lalu disimpan di gudang yang berpendingin sehingga dapat
bertahan sampai enam bulan. Lain lagidengan kacang kulit
yang dipilah untuk pasar lokal. Kacang akan diproses dengan tambahan
bumbu semisal bawang putih, daun jeruk, dan lainnya. Setelah itu
kacang pun dikemas, diberi label dan disimpan untuk didistribusikan ke toko dan
swalayan di seluruh Indonesia.
-
BMT ( Bahan Tambahan
Makanan)
BMT
yang digunakan sebagai penambah cita rasa dan mengawetkan makanan adalah EST-03
yang didatangkan dari supplier yang sudah langganan, yakni dari rembang dan
solo.
v Jenis Produk
PT.
GarudaFood
menjadi perusahaan makanan dan minuman indonesia terdepan, dengan lebih dari
180 varian produk makanan dan minuman dengan berbagai kategori, yaitu : Snack,
biscuit, confectionery, basic food, functional drink, dairy, tea based,
jelly,and Juice & Fruit Flavor.
b. Pengembangan
PT.
GarudaFood
sejauh ini telah memimpin pasar dengan 6 brand unggulan di food yaitu Garuda,
Gery, Chocolatos, Clevo, Leo & Super 02 serta 5 brand di beverage
yaitu Okky Jelly Drink, Mountea, Koko Drink, Mirai & Mytea.
Kemudian
PT. GarudaFood mulai melakukan inovasi di antaranya adalah dengan
menghadirkan varian-varian baru dalam produk yang ditawarkan. Pada produk
makanan ringan kacang misalnya, inovasi dilakukan dengan cara menghadirkan
varian rasa baru seperti misalnya kacang panggang. Inovasi yang serupa juga
bisa ditemui pada produk-produk makanan lain dengan menghadirkan rasa-rasa unik
seperti misalnya cokelat yang ditaburi kelapa, dan sebagainya.
2.
Penetapan harga
Untuk
harga penjualan produk ke Internasional PT. GarudaFood menetapkan harga diatas
harga produk yang dijual di Indonesia. Hal ini dikarenakan potensi pasar diluar
negeri untuk kacang olahan kemas sangat diminati masyarakat. Ini merupakan
suatu peluang yang sangat besar bagi PT. GarudaFood. Contoh seperti pada produk
garuda kacang kulit dijual di luar negeri seharga $26.25
atau setara dengan Rp 342.745 sedangkan di Indonesia dijual seharga Rp 17.000.
3.
Promosi
GarudaFood
melakukan berbagai macam bentuk promosi supaya produknya lebih
dikenal lagi di pasaran. Media yang digunakan berupa media elektronik dan media cetak. Perusahaan ini juga
melakukan acara sponsoring event, hal
ini merupakan bentuk pengiklanan produk dalam bentuk lain.
Perusahaan
asal Pati, Jawa Tengah ini pun gencar melakukan serangkaian aktifitas Below The
Line (BTL) yang unik, seperti event jalan sehat bersama aktor kawakan Deddy
Mizwar, pagelaran jajan sehat ala chef cantik Farah Queen, juga
mengkomunikasikan new uses mengenai kacang garuda yang tidak hanya sekedar
snack saja, melainkan sebagai ‘Teman Nonton Bola’. Dan tampaknya positioning
tersebut memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap para penggemar sepak bola
di Indonesia.
Brand
kacang garuda pun menggunakan strategi advertising Above The Line (ATL) untuk
mengkomunikasikan produknya, dengan menggandeng Farah Queen, kacang garuda
aktif mengiklankan produknya diberbagai stasiun televisi. Dengan menggandeng
endorser bintang-bintang terkenal pada kegiatan marketing yang dilaksanakan,
kacang garuda tetap menjadi market leader dibandingkan pesaingnya.
PT.
GarudaFood pun membuat website untuk memudahkan customer nya, yakni Garuda
E-Commerce diperuntukkan untuk pembelian atau penjualan produk, dan pelayanan
melalui sistem electronic seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
4.
Saluran Distribusi
Produk-produk
GarudaFood didistribusikan oleh PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan
divisi distribusi dari holding company. Karena perannya, berbagai macam produk
GarudaFood bisa diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelososk seluruh
Indonesia dan juga luar negeri.
2.2 Strategi Perusahaan
PT. Garuda
Food merupakan perusahaan besar yang memproduksi makanan dan minuman. Berikut
ini beberapa strategi yang dilakukan oleh PT. Garuda Food :
a. Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk pada suatu
perusahaan sangat berpengaruh dengan kelancaran perusahaan tersebut dalam menjalankan
aktifitas perusahaannya. Diversifikasi produk dalam perusahaan sangat penting
dan harus dilakukan setiap perusahaan karena dalam masa sekarang banyak
perusahaan pesaing yang mempunyai produk lebih bagus dan berkualitas. Oleh
sebab itu perusahaan harus memiliki strategi untuk membuat perusahaanya tetap
bertahan. Penentuan strategi perusahaan yang tepat dapat membantu
perusahaan tersebut tetap bertahan dalam menghadapi persaingan pasar diluar.
Maka untuk menentukan stategi perlu diketahui variabel - variabel internal
maupun eksternal yang mempengaruhi perusahaan baik berupa kekuatan,
kelemahan maupun berbagai ancaman dan peluang yang harus dihadapi oleh
perusahaan.
Diversifikasi produk merupakan
kegiatan menganekaragamkan produk yang awalnya hanya berupa satu produk utama
dapat dibuat berbagai produk dan dilakukan agar konsumen mendapat inovasi
selara dalam pemuasan kebutuhan. Diversifikasi sangat perlu, untuk memberikan
lapangan usaha, kerja dan pendapat kepada masyarakat dan dunia usaha. Diversifikasi
tetap berorientasi pasar yakni mempertimbangkan kebutuhan, selera, harapan,
daya beli dan segmen pasarnya. Untuk industri pedesaan yang perlu
dipertimbangan adalah ketersediaan bahan baku lokal, tentu dengan diadakannya
program kerjasama antara dunia usaha dan pemerintah.
Diversifikasi sebagai salah satu
alternatif strategi korporasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis:
konsentrik, konglomerate, dan horisontal . Ketiga jenis diversifikasi tersebut
termasuk dalam kelompok alternatif strategi dalam membangun Grand Strategy,
yang dimaksudkan untuk memberi arah dan landasan bagi upaya koordinasi dan
pencapaian sasaran jangka panjang. Dari pendekatan lain. diversifikasi
dapat pula dibedakan ke dalam dua type: terkait (related diversification) dan
tak terkait (unrelated diversification). Alasan Perusahaan Melakukan
Diversifikasi Produk Sebagian besar perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan
diversifikasi ketika menghasilkan sumber daya keuangan yang melebihi (in
excess) dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan keunggulan daya saing
(competitive advantage) bisnis utamanya. dua alasan diversifikasi, internal dan
eksternal yang merupakan dorongan (inducement) bagi pertumbuhan.
b. Ekspansi ke bidang agribisnis yaitu CPO (kelapa sawit)
PT GarudaFood berencana melakukan
aksi korporasi berupa ekspansi ke bidang agrobisnis. Rencananya,
perusahaan akan melakukan terintegrasi dengan refinery produksi mencapai 45 ton
per jam dengan nilai investasi tahap pertama Rp75 miliar.
c. Akuisisi lahan kelapa sawit di Kalimantan
GarudaFood berencana mengakuisisi
lahan kelapa sawit seluas 10 ribu ha di wilayah Kalimantan pada 2010. Investasi
awal yang disiapkan sebesar Rp 300 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari
strategi perseroan melakukan diversifikasi usaha dari sektor makanan dan
minuman ke sektor agribisnis, khususnya CPO. Dana yang disiapkan perseroan
untuk masuk ke bisnis CPO ini mencapai Rp 300 miliar. Sumber dana berasal dari
kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan.
d. Joint venture dengan perusahaan di China
Garuda Food berencana akan
memperkuat penetrasi pasar produk kacangnya ke China. Perseroan tengah mengkaji
melakukan joint venture dengan perusahaan di China untuk produk kacang.
Saat ini Garuda Food telah memiliki pabrik patungan dengan pengusaha
lokal di China untuk produk biskuit dan permen kacang merek Ting Ting.
Selain juga melakukan ekspor langsung untuk produk unggulan mereka.
Langkah joint venture dengan
memproduksi makanan dan minuman di China menjadi penting ketika kebijakan
pemerintah China melakukan hambatan 'halus' bagi produk-produk makanan minuman
impor. Artinya ruang gerak produk makanan minuman impor dibatasi pemasarannya.
e. Program UKM lewat O’Corn
GarudaFood (GF) kian intensif
merambah bisnis makanan dan minuman. Beberapa kemajuan dicapai ditandai
peresmian logo baru, pembukaan pabrik baru, peluncuran produk makanan
ringan dan minuman, serta program pemberdayaan usaha kecil dan menengah
(UKM).
Di usia ke-17 GF juga ditandai
peluncuran program pemberdayaan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM)
khususnya di bisnis makanan ringan berbahan baku jagung dengan merek
O’Corn.
UKM O’Corn adalah para pengusaha
kecil dan menengah yang dibina oleh team Cornindo (O’Corn). Dimana mereka
memperoleh training memasak yang benar, pengadaan bahan baku, seragam,
perlengkapan memasak, konsultasi bisnis serta monitoring program secara
berkala. Target pemberdayan UKM O’Corn adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan
dengan jalan berjualan popcorn (matang maupun mentah), serta memperkenalkan
O’Corn popcorn instant sebagai habit baru makan snack di Indonesia.
2.3 Strategi Bisnis Internasional
Perusahaan
PT.
GARUDAFOOD telah menerapkan Internasional Strategy dan Multi-domestic Strategy
/ Localization dalam melaksanakan pemasaran ekspor produk-produknya. Untuk
Internasional Strategy diterapkan oleh PT. GARUDAFOOD dengan mengekspor
produknya yang telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia
seperti di benua Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia.
Sedangkan
untuk Multi-domestic Strategy yang diterapkan oleh PT. GARUDAFOOD adalah Joint
Venture yang telah dilakukan dengan 3 negara besar yaitu China dengan nama
perusahaan Xiamen GarudaFood Co.Ltd, Jepang dengan nama Suntory Beverage &
Food Ltd, dan India dengan nama Garuda Polyflex Pvt Ltd.
2.4 Strategi Pemasaran Era Revolusi 4.0
dan Seberapa Efektif Strategi Tersebut
PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sebagai salah satu perusahaan makanan
dan minuman terus melakukan improvement dan inovasi untuk semakin memperkuat
sistem teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital sebagai salah satu
cara menuju industri 4.0. Konsep industri 4.0 itu sendiri, mengusung adanya
integrasi di semua lini dan didukung dengan teknologi informasi yang canggih
sehingga mampu meningkatkan produktivitas organisasi.
PT.
GarudaFood mempersiapkan teknologi informasi yang terintegrasi di semua lini
proses bisnis yang berbasis digital yakni kontrol yang menggunakan mobile atau smartphone.
Model bisnis process seperti ini untuk mempercepat proses bisnis serta
mendukung produktivitas organisasi. PT. GarudaFood juga melakukan partnering
yang biasa disebut dengan IT Managed Service dengan tujuan untuk mendapatkan
pelayanan kualitas teknologi informasi terbaik di Garudafood.
Untuk
mengantisipasi dinamika perubahan pasar, kemudian Garudafood melakukan
transformasi digital melalui penerapan Digital Supply Chain. Penerapan
sistem ini untuk mempercepat fungsi pelayanan kepada pelanggan,
juga meningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan. Mengenai “Digital
Supply Chain” yang terintegrasi dari end to end process sehingga tepat sasaran
dan mampu menjawab kebutuhan konsumen sebagai salah satu strategi Garudafood
menuju industri 4.0.
Perencanaan,
pengembangan dan penerapan teknologi informasi (IT Strategic) diinisiasi
dengan menerapkan standar prosedur kerja. Serta kontrol yang baik sesuai
dengan kebutuhan bisnis GarudaFood. Penerapan sistem teknologi informasi ini
bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, kontrol, efisiensi kerja serta
pelaporan yang transparan dan akurat kepada manajemen. Melalui penerapan
teknologi informasi ini, GarudaFood dapat memiliki landasan yang kuat dalam
mengantisipasi dinamika perubahan pasar.
PT.
Garudafood saat ini memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah
lima merek unggulannya yaitu Gery, Garuda, Chocolatos, Leo dan Clevo.
Produk-produk tersebut meliputi biskuit, kacang, pilus, keripik, confectionery,
minuman susu dan serbuk coklat. Garudafood saat ini telah melakukan penjualan
ekspor ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara ASEAN, China dan
India.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PT.
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk [GOOD] adalah perusahaan yang sudah menerapkan revolusi 4.0
dan sudah mengekspor produknya yang
telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia seperti di benua
Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia. PT. GarudaFood telah menggunakan
berbagai teknologi 4.0, seperti Digital Supply Chain. Penerapan
sistem ini untuk mempercepat fungsi pelayanan kepada pelanggan,
juga meningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan.
Otomatisasi dan
digitisasi juga membuat pemantauan lebih mudah karena sistem di tiap sektor
aktual dan terintegrasi. Sistem data riil ini berguna untuk controlling dan monitoring,
serta sangat memudahkan untuk memantau atau untuk melihat apakah proses
berjalan konsisten atau tidak. Hal ini efektif dan efisiens bila dilihat dari penggunaan tenaga
kerja yang lebih sedikit dalam proses produksi.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar