PERUSAHAAN GLOBAL DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
Disusun oleh :
Nama : Sinta Novitasari
NPM : 17216061
Kelas : 4EA29
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Era Revolusi
Industri 4 (Softskill)
Dosen : Joko Utomo
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah saya yang berjudul “Perusahaan Global Dengan Teknologi
Informasi PT. LG Electronics Indonesia“. Makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4
(Softskill) . Makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai pembelajaran
bagi pelajar, mahasiswa atau masyarakat yang ingin mengetahui mengenai kasus
pemasaran global teknologi informasi khususnya tentang PT. LG Electronics
Indonesia.
Dalam
makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Akhir kata, saya
sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca.
Wassalamualaikum
wr.wb
Bekasi, 2 November 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia
LG Electronics, Inc. didirikan pada tahun 1985 sebagai pelopor di pasar elektronik di Korea. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk elektronik serta produk informasi dan komunikasi dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar Korea) yang ada di 76 cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri dari 4 bisnis utama perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance, Digital Display, dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi teknologi dan pusat penelitian di seluruh dunia. PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. PT. LG Electronics Indonesia merupakan salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun 1947.
Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya merupakan kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk perusahaan elektronik di Indonesia, yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia. Pada awalnya PT LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan nama menjadi PT LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.
Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan saham PT LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan dimilikinya seluruh saham Astra Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan perubahan nama menjadi PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100% perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). LG Group tidak hanya memiliki PT LG Electronics Indonesia saja di Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa perusahaan yang masing – masing berdiri sendiri, yaitu :
1. PT. LG Innotek
2. PT. LG Philips
Selain mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di Indonesia juga mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai berikut:
· LG Insurance Indonesia
· Sinar LG
· LG E&C
· LG International Corp.
Berikut adalah sejarah perkembangan PT LG Electronics Indonesia sejak tahun 1990 hingga saat ini :
Ø Tahun 1990an.
v 1990 : Didirikannya PT. Goldstar Astra.
v 1991 :
a. Didirikannya pabrik konstruksi.
b. Mulai berjalan kegiatan penjualan barang hasil produksi.
c. Dimulainya produksi Conventional TV (C-TV).
v 1992 :
Dimulainya produksi Refrigerator jenis SKD ( Produksi jenis CKD
pada Desember 1992).
v 1995 : Didirikannya pabrik konstuksi kedua.
v 1996 :
a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. Goldstar Astra menjadi PT. LG Astra Electronics.
b. Memperkenalkan “LG” sebagai merek dagang perusahaan.
v 1998 :
a. Saham perusahaan, sepenuhnya telah dimiliki oleh LG 100%.
b. Perusahaan meraih sertifikasi ISO 9002 dari TUV Rheinland Germany.
v 1999 :
a. Nama perusahaan mengalami perubahan dari PT. LG Astra Electronics menjadi PT LG Electronics Indonesia.
b. Dimulainya produksi TV jenis CR.
Ø Tahun 2000an.
v 2000 :
a. Meraih sertifikasi ISO 14001 dari TUV Rheinland Germany.
b. Perusahaan memperkenalkan MOBISS (Mobile Speed Service).
c. Perusahaan memperkenalkan e-commerce site melalui www.tokolg.com.
v 2001 :
a. Perusahaan memperkenalkan MOSS (Motorbike Speed Service).
b. Diperluasnya Refrigerator jenis CAPA.
c. Perusahaan memperkenalkan produk Mobile Phone GSM LG yang pertama di negara Indonesia.
v 2002 :
a. Didirikannya visi baru, yaitu Menjadi Perusahaan Elektronik No.1 di Indonesia.
b. Dimulainya produksi Recidential Air Conditioner (RAC).
v 2003 :
a. Perusahaan memperkenalkan konsep LG HomNet di Indonesia.
b. Diperluasnya Refrigerator jenis CAPA (dari 400 K Unit menjadi 750 K Unit).
c. Meraih sertifitasi ISO 9001 Ver 2000
d. Pembukaan cabang LG di Yogjakarta.
v 2004 :
a. Perusahaan memperkenalkan Mobile Phone CDMA LG di Indonesia.
b. Pembukaan LG Customer Service di Malang, Jayapura, dan Batam.
c. Pembukaan cabang di beberapa daerah di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Aplikasi Sistem Informasi yang digunakan pada
perusahaan LG. Electronics Indonesia
a.
LGEP (LG Electronics Enterprise Portal)
LG Electronics Enterprise Portal atau
dapat disingkat dengan LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat
menggunakan portal ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses
tersebut berupa e-mail yang didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics
Indonesia. Sehingga dengan log in menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal
ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau memberikan informasi terbaru mengenai
data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail ini hanya dapat diakses di
lingkungan perusahaan saja.
b.
GDLS (Global Digital Logistic System)
Global Digital Logistic System atau
dapat disingkat dengan GDLS. Sistem ini berfungsi untuk :
1. Mengetahui pengiriman barang dari
pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi ekspedisi yang
digunakan dalam pengiriman, barang-barang apa saja yang dikirim dan kapan waktu
keberangkatan dan kedatangan barang setelah sampai di tujuan.
2. Membuat jadwal-jadwal pengiriman
barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi zona
tujuan, rute perjalanan dan no truk yang digunakan untuk melakukan pengiriman.
3. Mendapatkan informasi mengenai
jumlah persediaan barang yang tersedia di gudang perusahaan baik gudang pusat
maupun cabang.
4. Mengetahui apakah adanya
pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan adanya barang yang tidak
laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.
5. Mengetahui berapa nilai barang yang
telah dikirim atau diterima termasuk biaya loading barang ke gudang dan biaya
tambahan lainnya.
Ø
Pengaruh
dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen GDLS
Dengan
adanya system GDLS ini, seluruh pegawai PT. LG Electronics Indonesia dapat
mengetahui bagaimana kondisi inventori perusahaan yang berada di gudang pusat
maupun cabang. Begitu pula, apabila terjadi masalah atau kesalahan yang
berhubungan dengan inventori sehingga dapat segera diatasi langsung oleh
pegawai yang berwenang. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
biaya dan kinerja perusahaan.
c.
CRM (Customer Relationship Management)
Sistem
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer
Relationship Management-CRM) membantu perusahaan mengelola hubungan dengan
pelanggan. Sistem CRM menyediakan informasi untuk mengkoordinasi seluruh proses
bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dalam hal penjualan, pemasaran, dan
pelayanan untuk mengoptimalkan pendapatan, kepuasan pelanggan dan
mempertahankan pelanggan.
2.2
Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan LG. Electronics
Indonesia
a.
Penerapan SIM
pada bagian personalia (HRD) (Personal Information Systems) Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Kata sim berasal dari bahasa Inggris
yang jika diterjemahkan berarti bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang mencakup pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan suatu masalah bisnis di antaranya biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis
sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, system
pakar dan sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
·
Dalam
Bidang personalia mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
1.
Untuk
menjamin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi berbagai kebijaksanaan
yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi.
2.
Untuk
membantu para manejer mengelola sumber daya manusia
berbagai pendekatan dalam manejemen personalia
berbagai pendekatan dalam manejemen personalia
·
Kosep
dasar - dasar manejemen personalia telah dikemukakan, Berbagai pandangan
tersebut penting agar manejemen personalia dan sumberdaya manusia dilakukan
dalam perspektif yang benar. Pandangan - pandangan itu mencakup :
1.
Pendekatan
Sumber daya Manusia
2.
Pendekatan
Manajerial
3.
Pendekatan
System
4.
Pendekatan
Proaktif
·
Elemen
- elemen Penunjang SIM
Ada beberapa
komponen-komponen dalam pendukung SIM, yaitu :
1. Sistem Database
Database
memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi kelancaran
organisasi , sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang baik.
2. Decission
Support System
Didefinisikan
sebagi penerapan system informasi yang membantu aktivitas pengambilan
keputusan. DSS di gunakan dalam perencanaan untuk menganalisis alternative
serta pemecahan melalui salah satu sistem yang ada.
3. Information
Resource Management ( IRM )
Merupakan
cara pendekatan terhadap manajemen yang didasarkan atas konsep pemikiran bahwa
informasi merupakan sebuah konsep organisatoris. Ruang lingkup IRM mencakup
komunikasi data dan pemrosesan kata.
4. User Machine
System
Diartikan
bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam pengambilan
keputusan.
5. Synergystic
Organization
Merupakan
sifat pengaturan kerjasama sehingga hasil produksi total dari seluruh anggota
organisasi ( totalitas ) lebih besar daripada jumlah hasil anggota organisasi
itu.
·
Komponen
Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen
sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik
pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi
yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
1.
Sistem
Administrasi dan Operasional
2.
Sistem
Pelaporan Manajemen
3.
Sistem
Database
4.
Sistem
Pencarian
5.
Manajemen
Data
·
Komponen
Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik
Komponen
Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan
peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen.
Komponen-komponen tersebut meliputi:
1.
Perangkat
keras:
-
Komputer
(CPU, Memory)
-
Pesawat
Telepon
-
Peralatan
penyimpan data (Decoder)
2.
Perangkat
lunak :
-
Perangkat
lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
-
Program
aplikasi
3.
DataBase
:
-
File-file
tempat penyimpanan data dan informasi
-
Media
penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
4.
Prosedur
pengoperasian :
-
Instruksi
untuk pemakai
-
Instruksi
penyiapan data sebagai input
-
Instruksi
operasional
5.
Personalia
pengoperasian :
-
Operator
-
Programmer
-
Analisa
system
-
Personalia
penyiapan data
-
Koordinator
operasional SIM dan pengembangannya.
b. Penerapan SIM pada sistem komputer
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan
suatu sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi yang tercakup
di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang
otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem
komputer.
Pengembangan SIM canggih yang berbasis
komputer tentu memerlukan sejumlah orang yang mempunyai keterampilan tinggi dan
yang telah berpengalaman lama dan tentu memerlukan partisipasi dari para
manager organisasi.
Berikut
beberapa penyebab yang dapat menggagalkan pembangunan SIM :
-
Kurangnya
keorganisasian yang wajar.
-
Kurangnya
perencanaan yang matang.
-
Kurangnya
pekerja atau personil yang handal dalam bidangnya.
-
Kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam
merancang suatu sistem, mengendalikan upaya pengembangan sisten dan memotivasi
seluruh personil atau pekerja yang terlibat.
Secara teorits komputer bukan prasyarat
mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa
bantuan kemampuan pemprosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM yakni SIM
harus dijalani secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Sehingga
fungsi secara umum dari SIM yang diterapkan pada bagian personalia
adalah untuk:
-
Sim
tersebut bisa berfungsi sebagai absensi karyawan
-
Untuk
melihat prestasi karyawan
-
Untuk
melihat golongan karyawan
-
Untuk
melihat peningkatan aktivitas karyawan ataupun penurunannya.
2.3
Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic
Indonesia dalam Mengendalikan Inventori
PT. LG Electronics Indonesia memiliki
suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem yang dapat diakses oleh semua
pegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh Indonesia. Portal
tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat dengan
LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal
ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail
yang didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan
log in menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan
mendapatkan atau memberikan informasi terbaru mengenai data-data perusahaan.
Namun, portal dan e-mail ini hanya dapat diakses di lingkungan perusahaan saja.
Sistem informasi manajemen yang
digunakan oleh PT. LG Electronics Indonesia dalam mengendalikan inventori yang
dimiliki perusahaan dinamakan Global Digital Logistic System atau dapat
disingkat dengan GDLS.
Fungsi
system GDLS:
-
Mengetahui
pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi
ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman, barang-barang apa saja yang dikirim
dan kapan waktu keberangkatan dan kedatangan barang setelah sampai di tujuan.
-
Membuat
jadwal-jadwal pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun
sebaliknya, meliputi zona tujuan, rute perjalanan dan no truk yang digunakan
untuk melakukan pengiriman.
-
Mendapatkan
informasi mengenai jumlah persediaan barang yang tersedia di gudang perusahaan
baik gudang pusat maupun cabang.
-
Mengetahui
apakah adanya pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan adanya barang
yang tidak laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.
-
Mengetahui
berapa nilai barang yang telah dikirim atau diterima termasuk biaya loading
barang ke gudang dan biaya tambahan lainnya.
Sistem ini terdiri dari beberapa
subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan penggunaan data,
antara lain :
1. Delivery
Dalam
subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk
mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan
untuk pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk
mengetahui apakah ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas
pengiriman barang.
2. Cost
Dalam
subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman
(biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk
mengetahui apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage
pengiriman barang termasuk biaya-biaya atas pengiriman tersebut.
3. Stock
Dalam
subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang,
perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan barang.
4. Return
Dalam
subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengembalian
barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
LG Electronics (LG) adalah pemimpin
global dan inovator dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile
dan home appliances, terdiri dari lima unit bisnis-HomeEntertainment, Mobile
Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan BusinessSolutions. LG
merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia produsen panel datar
TV,produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.
Sistem yang digunakan oleh PT. LG
Electronics Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki perusahaan
tersebut dinamakan Global Digital Logistic System atau dapat disingkat dengan
GDLS. Sistem ini memiliki banyak manfaat seperti mengetahui pengiriman barang
dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, membuat jadwal- jadwal
pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun sebaliknya, serta mempermudah
dalam pemberian informasi mengenai keluar masuknya barang yang telah diproses.
Sistem ini terdiri dari empat sub sistem
yaitu delivery, cost, stock dan return. Hal ini menjadi keunggulan LG
dibandingkan dengan pesaing pesaing nya yang berkecimpung dalam industry yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar